Bismillahirrahmanirrahim...
Mengerjap langit malamMu, berharap ia mampu menembus ruang yang berdinding tebal bahkan mungkin kini telah mengeras bak karang. tapi aku masih tetap terjaga mengerjap langit malamMu.
Langit malamMu. Dingin dan sunyi, sangat kontras dengan suasana dalam diri yang sedang bergemuruh karena sedang ada yang meronta dalam dinding kesunyian. Meronta sendirian, ia adalah hati, yang berulangkali ia ingin dicerna oleh akal, namun jua berulangkali tak kuacuhkan.
Jadinya ia merongrong ruang konsentrasiku. Lebih tepatnya seharian ini, Tentang mimpi itu.
Ya hanya mimpi, yang tak harus (mau) diartikan oleh sebagian orang karena banyak tergilas oleh banyak agenda yang menanti tepat selepas kita berpisah dengan skat ketidaksadaran. Mimpi hanya sebagai pewarna dari gelapnya skat yang kita jelajah dalam ketidaksadaran tersebut.
Yang kulakukan juga seperti kebanyakan orang, sungguh. Tak kuhiraukan, namun ia semakin berbisik, hingga memenuhi ruang konsentrasiku.
Allah begitu malu aku berujar hal ini padaMu, bahwa aku memang sangat rapuh untuk mengakui hal ini, mengakui bahwa ruang konsentrasiku hari ini dipenuhi oleh yang seharusnya belum Engkau izinkan aku untuk memikirkannya. Aku dhoif, ya Rabb, Dan Engkau lah yang Maha kuasa.
Kembali lagi pada langit malamMu, begitu damai.
Tak lelah berharap, agar ada yang menghapus dari lalainya hati, agar ada yang memudar dari gelisahnya hati.
Biar cukup mimpi itu kosong makna, dan terbebas dari ruang konsentasiku,
Hanya Engkau, Rabb, yang mengetahui segala yang tak kuketahui dan yang belum terjadi. Takdirkanlah untukku kebaikan-kebaikan dariMu. Akan pengokoh yang kupinta dari sisiMu. Bersama berjalan diiringi visi Al-Quran wa dakwah. Bersama berlari meraih ridhoMu.
Dan kini tak mau lagi aku biarkan diri ini dalam ruang kerugian. Kembali mengais iman yang tersisa untuk memurnikan cintaMu. Rabb, inilah penghambaanku. Jangan biarkan lagi diri ini lelah karna jauh dariMu, juga karna lalai mengingatMu.
Rq, 15042012, 23:04
Home
»
Al Quran
»
Dakwah
»
Lingkaran2 Cahaya
»
Perjalanan
»
Resume Kajian
»
Tarbawi
»
Ukhuwah
» Meronta dalam ruang kebisuan
Senin, 15 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar