Minggu, 09 Juni 2013

Kamis siang, 6 Juni 2013

Forum apapun yang membahas Gaza, aku tak ingin melewatkannya. Termasuk acara final lomba Story telling tentang palestina untuk anak-anak kecil yang diadakan oleh 'ADARA RELIEF INTERNASIONAL'. Sekaligus di sana ada 2 temanku: Desy dan Humairo yang menjadi peserta final lomba itu.


Apa yang tak bisa membuat hati ini basah dari berita Palestina, tentang Palestina, semuanya yang terkait darinya. Kisah anak-anak Palestina yang bercita akan syahid, kisah pejuang Palestina, kisah ibu-ibu palestina yang mendaftarkan anaknya untuk masuk dalam daftar calon syahid, semuanyaaa, dan lain-lainnya.

Palestina... adalah keteladanan yang masih terserak. Palestina... bumi penghafal alQuran. Palestina... bumi mi'raj Rasulullah dan al Aqsa tercinta.

Ibu Nurjanah dari Adara Relief dalam sambutannya, "Alhamdulillah kami diberi kesempatan sebagai relawan ke Palestina untuk menyampaikan bantuan. Kami takjub dengan pemandangan Palestina yang hidup dengan halaqoh-halaqoh Qur'an. Saat kami tanya anak-anak disana apa cita-cita mereka, hampir semua sama: MENJADI SYUHADA DAN HAFIZ QURAN. Dan sebuah orasi dari salah seorang yang tak sempurna lagi tubuhnya terkoyak oleh peluru dan rudal-rudal israel, diantara banyak orang seperti ia dalam ruangan itu, ia berkata, "Separuh tubuh kami insyaAllah telah sampai ke surga, dan separuhnya lagi akan kami pertaruhkan untuk berjuang melawan israel."

Allah ya Rabb... akankah Engkau beri aku kesempatan menginjakkan kaki ini ke bumi cinta Palestina, sebagai saksi hidup perjuangan suci memuliakan dan menegakkan kembali Islam, berlomba mendapat tiket menghadapMu seperti para syuhada itu...



**
Kembali ke acara grand final lomba story telling...
(belum sempat merekam jejaknya di blog ini, insyaAllah nyusul)

**
Pembacaan puisi oleh Helvy Tiana Rosa menutup rangkaian acara "Lomba Story Telling"


APAKAH SAMPAI PADAMU BERITA TENTANG MAHANAZI? (Helvy Tiana Rosa)



Kabar apakah yang sampai padamu tentang Palestina?

Apakah sampai padamu berita

tentang rumah-rumah yang dihancurkan,

tanah-tanah meratap berpindah tuan,

bahkan manusia yg dibuldozer?


Apakah sampai padamu berita

tentang air mata yang tumpah

dan menjelma minuman sehari-hari

tentang jadwal makan yang hanya sehari sekali

atau listrik yang menyala cuma empat jam sehari?


Apakah sampai padamu

berita tentang kanak-kanak yang tak lagi berbapak

tentang ibu mereka yang diperkosa atau diseret ke penjara?

Para balita yang menggenggam batu

dengan dua tangan mungil mereka

menghadang tentara zionis Israel

lalu tangan kaki mereka disayat dan dibuntungi


Apakah sampai padamu berita tentang masjidil Aqsha

di halamannya menggenang darah

dan tubuh-tubuh yang terbongkar

Peluru yang berhamburan di udara

menyanyikan lagu kematian menyayat nadi

kekejaman yang melebihi fiksi

dan semua film yang pernah kau tonton di bioskop dan televisi

Kebiadaban yang mahanazi


Tapi orang-orang di negeriku masih saja mengernyitkan kening:

“Palestina? Untuk apa memikirkan Palestina?

Persoalan di negeri sendiri menjulang!”

Mereka bersungut-sungut tak suka

Membatu, tak jarang terpengaruh

menuduh pejuang kemerdekaan Palestina

yang membela tanah air mereka sendiri sebagai teroris!


Duhai, maka kukatakan pada mereka:

Tanpa abai pada semua persoalan di negeri ini

Atas nama kemanusiaan: menyala-lah!

Kita tak bisa hanya diam

menyaksi pagelaran mahanazi

sambil mengunyah menu empat sehat lima sempurna

dan bercanda di ruang keluarga

kita tak bisa sekadar

menampung pembantaian-pembantaian itu dalam batin

atau purapura tak peduli

Seorang teman Turki berkata:

mereka yang membatasi ruang kemanusiaan

dengan batas-batas negara

sesungguhnya belum mengerti makna kemanusiaan


Hai Amr Moussa tanyakan pada Liga Arab

belum tibakah masanya bagi kalian

bersatu, membuka hati, berani

berhenti mengamini nafsu Amerika

yang seharusnya kita taruh di bawah sepatu?


Hai Ban Ki Moon,

apakah Perserikatan Bangsa Bangsa itu nyata?

Sebab tak pernah kami dengar

PBB mengutuk dan memberi sanksi

pada mahanazi teroris zionis Israel

yang pongah melucuti kemanusiaan dan keberadaban

dari wajah dan hati dunia

Apakah kalian, apakah kita tak malu

Pada para syuhada flotilla, Rachel Corrie, Yoyoh Yusroh

dan George Galloway?


Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu:

menyebarkan tragedi keji ini pada hatihati yang bersih,

memberi meski sedikit apa yang kita punya

dan mendoakan Palestina


Apakah sampai padamu, berita tentang mahanazi itu?

Tentang Palestina yang bersemayam kokoh

di hati mereka yang diberi kurnia?


Seperti cinta yang tak bisa kau hapus

dari penglihatan dan ingatan,

airmata, darah, dan denyut nadi manusia

: Lawan Mahanazi!

0 komentar:

Posting Komentar