Forum apapun yang membahas Gaza, aku tak ingin melewatkannya. Termasuk acara final lomba Story telling tentang palestina untuk anak-anak kecil yang diadakan oleh 'ADARA RELIEF INTERNASIONAL'. Sekaligus di sana ada 2 temanku: Desy dan Humairo yang menjadi peserta final lomba itu.
Apa yang tak bisa membuat hati ini basah dari berita Palestina, tentang Palestina, semuanya yang terkait darinya. Kisah anak-anak Palestina yang bercita akan syahid, kisah pejuang Palestina, kisah ibu-ibu palestina yang mendaftarkan anaknya untuk masuk dalam daftar calon syahid, semuanyaaa, dan lain-lainnya.
Palestina... adalah keteladanan yang masih terserak. Palestina... bumi penghafal alQuran. Palestina... bumi mi'raj Rasulullah dan al Aqsa tercinta.
Ibu Nurjanah dari Adara Relief dalam sambutannya, "Alhamdulillah kami diberi kesempatan sebagai relawan ke Palestina untuk menyampaikan bantuan. Kami takjub dengan pemandangan Palestina yang hidup dengan halaqoh-halaqoh Qur'an. Saat kami tanya anak-anak disana apa cita-cita mereka, hampir semua sama: MENJADI SYUHADA DAN HAFIZ QURAN. Dan sebuah orasi dari salah seorang yang tak sempurna lagi tubuhnya terkoyak oleh peluru dan rudal-rudal israel, diantara banyak orang seperti ia dalam ruangan itu, ia berkata, "Separuh tubuh kami insyaAllah telah sampai ke surga, dan separuhnya lagi akan kami pertaruhkan untuk berjuang melawan israel."
Allah ya Rabb... akankah Engkau beri aku kesempatan menginjakkan kaki ini ke bumi cinta Palestina, sebagai saksi hidup perjuangan suci memuliakan dan menegakkan kembali Islam, berlomba mendapat tiket menghadapMu seperti para syuhada itu...
**
Kembali ke acara grand final lomba story telling...
(belum sempat merekam jejaknya di blog ini, insyaAllah nyusul)
**
Pembacaan puisi oleh Helvy Tiana Rosa menutup rangkaian acara "Lomba Story Telling"
APAKAH SAMPAI PADAMU BERITA TENTANG MAHANAZI? (Helvy Tiana Rosa)
Kabar apakah yang sampai padamu tentang Palestina?
Apakah sampai padamu berita
tentang rumah-rumah yang dihancurkan,
tanah-tanah meratap berpindah tuan,
bahkan manusia yg dibuldozer?
Apakah sampai padamu berita
tentang air mata yang tumpah
dan menjelma minuman sehari-hari
tentang jadwal makan yang hanya sehari sekali
atau listrik yang menyala cuma empat jam sehari?
Apakah sampai padamu
berita tentang kanak-kanak yang tak lagi berbapak
tentang ibu mereka yang diperkosa atau diseret ke penjara?
Para balita yang menggenggam batu
dengan dua tangan mungil mereka
menghadang tentara zionis Israel
lalu tangan kaki mereka disayat dan dibuntungi
Apakah sampai padamu berita tentang masjidil Aqsha
di halamannya menggenang darah
dan tubuh-tubuh yang terbongkar
Peluru yang berhamburan di udara
menyanyikan lagu kematian menyayat nadi
kekejaman yang melebihi fiksi
dan semua film yang pernah kau tonton di bioskop dan televisi
Kebiadaban yang mahanazi
Tapi orang-orang di negeriku masih saja mengernyitkan kening:
“Palestina? Untuk apa memikirkan Palestina?
Persoalan di negeri sendiri menjulang!”
Mereka bersungut-sungut tak suka
Membatu, tak jarang terpengaruh
menuduh pejuang kemerdekaan Palestina
yang membela tanah air mereka sendiri sebagai teroris!
Duhai, maka kukatakan pada mereka:
Tanpa abai pada semua persoalan di negeri ini
Atas nama kemanusiaan: menyala-lah!
Kita tak bisa hanya diam
menyaksi pagelaran mahanazi
sambil mengunyah menu empat sehat lima sempurna
dan bercanda di ruang keluarga
kita tak bisa sekadar
menampung pembantaian-pembantaian itu dalam batin
atau purapura tak peduli
Seorang teman Turki berkata:
mereka yang membatasi ruang kemanusiaan
dengan batas-batas negara
sesungguhnya belum mengerti makna kemanusiaan
Hai Amr Moussa tanyakan pada Liga Arab
belum tibakah masanya bagi kalian
bersatu, membuka hati, berani
berhenti mengamini nafsu Amerika
yang seharusnya kita taruh di bawah sepatu?
Hai Ban Ki Moon,
apakah Perserikatan Bangsa Bangsa itu nyata?
Sebab tak pernah kami dengar
PBB mengutuk dan memberi sanksi
pada mahanazi teroris zionis Israel
yang pongah melucuti kemanusiaan dan keberadaban
dari wajah dan hati dunia
Apakah kalian, apakah kita tak malu
Pada para syuhada flotilla, Rachel Corrie, Yoyoh Yusroh
dan George Galloway?
Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu:
menyebarkan tragedi keji ini pada hatihati yang bersih,
memberi meski sedikit apa yang kita punya
dan mendoakan Palestina
Apakah sampai padamu, berita tentang mahanazi itu?
Tentang Palestina yang bersemayam kokoh
di hati mereka yang diberi kurnia?
Seperti cinta yang tak bisa kau hapus
dari penglihatan dan ingatan,
airmata, darah, dan denyut nadi manusia
: Lawan Mahanazi!
0 komentar:
Posting Komentar