#Majmu'atu Rasa'il "Risalah KEPADA APA KAMI MENYERU MANUSIA? (1)"
Dari risalah berikut ingin menjelaskan tentang berbagai dimensi dakwah Al-ikhwanul Al-muslimun meliputi tujuan, sasaran, metode, dan sarana-sarana yang digunakan.
^Tolak Ukur
Pertama kita akan memberikan tolak ukur. Tolak ukur kita yakni Kitabullah.
^Wahai kaum
Sudahkah kaum muslimin melaksanakan kandunganAl-Qur'an? Sudahkah mereka meyakini kepercayaan-kepercayaan yang seharusnya diyakini? Benarkah mereka telah memahami tujuan-tuuannya?
Jika kita sepakat bahwa mereka telah melaksanakannya berarti kita telah sampai ke tujjuan. Tapi, jika kita menemukan bahwa mereka sangat jauh dari ajaran Al-Qur'an maka merupakan tugas kita dan orang-orang yang mengikuti kita untuk bersama-sama kembali ke jalan itu.
^Tujuan Hidup
Diatas pundak mereka, Allah telah meletakkan beban besar yang sangat luhur, yaitu tugas membawa manusia ke jalan kebenaran, membimbing mereka ke jalan kebaikan, menerangi seluruh penjuru dunia dengan matahari islam
"...Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan..." [Al-Hajj: 77]
Artinya, Al-Quran telah menjadikan kaum muslimin sebagai mandataris-Nya di hadapan umat manusia, memberikan hak kepemimpinan dan kewenangan atas dunia. Jadi, kekuasaan itu adalah hak kita, bukan hak Barat atau siapa pun.
^Mandat suci itu berarti pengorbanan, bukan pemanfaatan
Selanjutnya, Allah menjelaskan bahwa dalam mencapai tujuan suci tsb, kaum muslimin rela menjual jiwa dan hartanya pada Allah. Keduanya telah menjadi wakaf di jalan Allah demi menyukseskan dakwah.
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri, dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka." [At-Taubah:111]
^Dimanakah posisi kaum muslimin dari tujuan tersebut?
Apakah kaum muslimin telah memahami makna tersebut dari Al-Quran sehingga jiwa dan ruh mereka naik ke langit ketinggian, terbebas dari perbudakan materialisme, bersih dari syahwat dan ambisi dunia? Ataukah mereka justru telah menjadi tawanan syahwat dan budak keserakahan, dimana mereka hanya memikirkan makanan lezat, kendaraan megah, perhiasan mewah, tidur nyenyak, istri cantik, penampilan parlente dan gelaran palsu?
^Tujuan adalah dasar, Perbuatan adalah buahnya
Kita telah sepakat bahwa tujuan kita adalah memimpin dunia dan membimbing manusia kepada ajaran islam yang syamil, dimana manusia tidak akan menemukan kebahagiaan, kecuali bersamanya.
Dan tujuan Ikhwanul Al-Muslimun adalah menyeru umat manusia untuk menggapainya.
0 komentar:
Posting Komentar