Senin, 18 Februari 2013


Kuawali tulisan ini dengan istighfar :
'Astagfirullahal adzim'

Ingin sekali berpendapat pada 'ini', 'ini' yang masuk ke wilayah hati
Dan sungguh, tak boleh main-main
Karena jikalau ternyata 'ini' memang sesuatu yang keliru, maka jelas 'ini' akan bermuara pada satu : kefuturan
Maka itu Li... hati-hati terhadap 'ini' y

'ini' = perasaan hati antara ikhwan dan akhwat

#curhat Li :
Usiaku sudah kepala dua, 20 tahun tepatnya. Kuliah di sekolah Perguruan Tinggi Kedinasan, sudah tingkat akhir... semester terakhir di Diploma III ini. 'Lalu apalagi yang difikirkan?' hmm begitulah banyak kata orang

Ya, hati ini memang sedang masygul tentang siapa jodohnya, tentang pernikahan, berandai tipe rumah tangga yang akan dijalani, dan banyak hal... rasanya hidup baru berubah tepat saat setelah menikah...

Dan mulailah hati ini 'nakal', mulai liar mengembara menerka-nerka siapakah ia, pangeran tambatan hati kelak, seorang imam rumah tanggaku yang menggandengku ke cahaya ridhoNya.
Apakah si A, si B, si C.... sampai si Z... zzz --'

Ujian hati ini semakin terasa saat suasana lingkungan sangat mendukung. Tepatnya saat sedang di kosan, atau saat berkumpul dengan akhwat-akhwat... hmm... Celoteh-celoteh pun banyak terlontarkan, meski kutahu itu hanya sebatas bercanda. Dan biasanya hal itu terkait dengan pekerjaan dakwah yang mengawali bertemunya ikhwan-akhwat untuk berkoordinasi. Ya, begitulah... nama-nama asing bermunculan dan mulai beterbangan memenuhi dunia yang tak semestinya nama itu berada.

Astagfirullah...
Sssttt... tapi ini daerah hati kawan, hati-hatilah...
Tak sedikit nama atau kata yang ringan diucapkan namun terhujam dalam-dalam di hati lawan bicaranya.
Kita tak pernah tahu apa yang terjadi pada hati akhwat yang kita goda itu ; apakah ia mulai bereaksi, teraduk-aduk, memekat, mengeras, retak, dan akhirnya byarrrr... pecahlah

"Ya Rabb semoga diri ini bisa lolos dari ujian hati ini. Engkaulah sebaik-baik penjaga hati. Jika memang kuasa-Mu berkehendak, barakah dari-Mu lah yang kupinta.
Kusandarkan pilihan jodoh itu padaMu, sesuai kehendakMu, yang paling Engkau sukai dari sisi-Mu dan pertemukanlah kami dalam jalan dakwah, dalam satu fikroh..."

Semoga dia, yang Allah muliakan dan mempunyai keutamaan di atas keutamaan. Menurut pandangan Allah lah, bukan semata pandangan di tengah-tengah manusia...

 --------------------

Siapkan hatimu sejenak Li... Dengarkan beberapa nasihat ini, untuk hatimu dan juga segenap dirimu...

1. Ghadul Bashar Li, bukan hanya pandangan mata yang harus kau tundukkan... tapi juga hatimu. Segera beristigfarlah dan mengingat Allah jika muncul sinyal atau gelombang ketertarikan, janganlah sinyal itu sampai masuk dalam hatimu bahkan berdiam lama dan dalam di hatimu.

2. Profesional dalam berjuang di jalan dakwah ini- karena umumnya sinyal ketertarikan itu tumbuh di saat tuntutan komunikasi antara ikhwan dan akhwat. Jadi jangan turutkan wilayah hati saat menghadapi teman ikhwan tsb. Hijabi dirimu itu penting, semisal saat syuro. Namun yang lebih penting lagi adalah hijabi hatimu. Dan bersikaplah wajar.

3. Berdoa- memohon pada Allah, tempat satu-satunya muara hati ini. Semoga Allah menjaga kemurnian hati ini hingga ia dipertemukan nanti dengan pengisi halal hatinya. Selalu berdoa, bahwa yang insyaallah dikaruniakan padanya adalah seorang sholih yang terbaik baginya, melebihi terbaiknya pada ikhwan manapun yang ia kenal, selama dirimu senantiasa dekat dengan Allah dan tak sedikitpun menyekutukannya dengan menanam harapan pada seorang al-akh yang belum halal bagimu

4. Bantu temanmu untuk menjaga hati- jangan lagi kamu 'pacok-pacoke' ia dengan al akh tertentu, karena bisa jadi yang awalnya kondisi keimananya sedang melemah, hatinya sedang rapuh, pikirannya sedang terlintas suatu kejadian yang mengaitkannya dengan seorang al akh... maka jangan ditambah derita itu dengan kau me'macok-macoke' al ukh dengan al akh tsb. bukankah jika kau lakukan itu, malah artinya kau turut menghancurkan hatinya? Bantulah hati temanmu untuk slalu sehat, sebagaimana yang kau inginkan pada hatimu

5. Bertaqwalah pada Allah- semakin mendekat dan bertaqarublah padaNya. Kuatkan ruh mu dengan cahaya alQuran, perbagus amalan-amalanmu... karena yakinlah... Dua ruh akan bersatu pada tingkat ketaqwaan yang sama. Semakin tinggi takwamu, insyaallah kau juga dapatkan kekasih yang taqwa. Insyaallah, yang paling Allah sukai dari sisiNya


cukup sekian dulu ya Li... Semoga Allah memberikan sakinah-ketenangan dalam masa penantian ini dan menghadiahkan keberkahan bagimu. Aamiin




0 komentar:

Posting Komentar