Senin, 28 Januari 2013


Ini adalah awal tulisanku mengawali fase perjalanan lingkaran cahayaku di STAN tepatnya di 10 Mei 2011...
Ya, kurang lebih 2 tahun dari hari ini dihitung mundur, namun kami tak punya nama. Kami kelompok tak bernama >> Jadi kusebut saja Lingkaran Cahaya Kebab*

*Kebab adalah nama kelompok dinamika (lazimnya sebut : ospek) di STAN. Satu kelompok kami terdiri dari 18 orang plus 1 mentor terbaik kami. O... iya kebab itu kepanjangan dari "kelompok berjilbab", adalah sebuah nama yang terlahir dari seorang sholihat bernama Noer (pajak '10) sekaligus pemimpin suku kami.

Kebab inilah awal cikal bakal lingkaran cahayaku... kenapa? Ya, kebab ini akhirnya dipecah menjadi 2 kelompok lingkaran cahaya. Salah satu kelompoknya adalah kelompokku dengan dibersamai oleh Wid, Prit, Ra, Al, Ay, No, Hud, Ris (Nama disamarkan, karena jika ketahuan mereka, tak akan selamat lah blog ku ini, hihihi :D )

(10 Mei 2011) 



Jika Sumayyah membuktikan keimanannya dengan syahidnya yang menyakitkan, dengan kerelaannya ditusuk demi mempertahankan imannya,,, bagaimana dengan kita?
Cukupkah dengan perjuangkan kita yang masih sangat sedikit, dengan apa lagi kita mampu mengharap surgaNya?

Dan tak akan lelah ataupun beristirahat untuk kaki ini bisa menginjak syurgaNya.. memang berat, berat sekali, betul memang “…mengharap senang dalam berjuang  bagai merindu rembulan di tengah siang…”
Dan dimulai dari lingkaran kecil kita semuanya jadi mungkin,, akan banyak yang menyokong kita untuk berdiri, menggenggam tangan kita untuk bersama berlari, yang menahan kita saat raga dan jiwa ingin roboh atau berbalik ke belakang,, dan selalu ada yang bisa mendorong kita untuk lebih baik serta sempurna karena kita akan bisa saling melengkapi satu atau banyak lubang kekurangan dalam diri kita dengan satu atau banyak pula kelebihan pada diri saudari kita, begitupun sebaliknya.

Mungkin ini adalah awal coretan kisah perjalanan lingkaran kecil kita untuk bisa mewarnai lingkungan diluar lingkaran kecil ini. Biarlah lingkaran ini mengembang menjadi besar dan besar, biarlah dia memberi manfaat bagi banyak orang. Maka kalau bukan berawal dari pribadi masing-masing siapa lagi yang akan bisa menjaga lingkaran kecil ini sebagai sarana perjuangan kita?

Marilah kita mulai melangkah dengan kerjasama, kerja keras, dan kerja ikhlas… dan Allah lah yang mutlak keputusanNya..

Karena perjuangan adalah pilihan, dia bagaikan kereta. Tak ada pengaruhnya kita ikut didalamnya atau tidak toh kereta itu akan tetap berjalan. Tapi satu yang harus diingat bahwa kitalah yang sebenarnya membutuhkan kereta itu, kita yang butuh keselamatan diri kita dengan menjadi bagian dari kereta perjuangan itu…
Sering seorang teman bertanya, “.. kita muslim yang kebetulan mahasiswa atau sebaliknya?”

Semua proses pasti menyisihkan peran untuk kita pertanggungjawabkan, maka dengan peran kita sebagai mahasiswa yuk kebab kita senantiasa bangkit, menjaga dan membina diri yang bermula dari sini…

Goresan keinginan untuk bisa selalu menjaga dan terjaga oleh kalian, saudariku ^^

0 komentar:

Posting Komentar