(28 Oktober 2012)
- Layaknya Umar dan Abu Bakar, sengatan-sengatan cinta kadang membuat kita merasa kalah dengan saudara terkasih. Jika sebab kekalahan itu adalah kurangnya ikhtiar, sedikitnya kegigihan, dan belum penuhnya pengorbanan, maka kita harus menguatkan daya sengat dari cinta yang kita jalin dalam dekapan ukhuwah. Tetapi jika kekalahan itu dikarenakan batas-batas kehendak Allah yang tak mungkin kita tembus, mari berbahagia karena dengan 'angan-angan keshalihan' sebagaimana sahabatnya... dan Allah menetapkan PAHALA YANG SAMA -
(ddu)
"Terbagi hamba Allah itu menjadi empat kelompok," demikian Sang Nabi menjelaskan, "Golongan pertama adalah hamba yang dikaruniai ilmu dan harta. Maka ia bertaqwa kepada Allah dengan ilmu yag apa adanya. Dia jalankan segala perintah, dia jauhi segala larangan. Dia nafkahkan hartanya dengan hati-hati untuk keluarga, kerabat, dan orang-orang yang membutukan baik meminta ataupun tidak. Dia sisihkan bagian dari harta itu untuk kemanfaatan yang luas di jalan Allah. Maka dialah sebaik-baik hamba."
"Adapun jenis hamba yang kedua adalah mereka yang dikaruniai ilmu namun tak dilimpahi harta. Maka mereka bertaqwa kepada Allah dan berbuat kebajikan sejauh jangkauan tangan dan sekuat kemampuan. Lalu mereka berkata, 'Ya Allah, andai Kau limpahi kami dengan harta sebagaimana Kau limpahkan pada hamba-hambaMu dari golongan yang pertama itu, maka kami pun berbuat sebagaimana mereka.'
"Maka pahala kedua golongan ini," tegas Rasulullah SAW, "adalah SAMA."
#sore...
seorang ukhti mengayuh (lagi) sepeda 'ungu'nya.. menyusur jalan yang agak lenggang dari biasanya.. aroma segar air hujan yang menimpa debu-debu jalanan menyeruak masuk dalam tarikan nafas.. ikut mengalir dalam samudra semangat yang sedang menggelora, menjadi semakin menggelora.
Berbekal harap bisa ikut membumikan kemanfaatan untuk diin ini, meski tak banyak.
#v.i.p
menikmati sepotong masa hingga calon mujahidah-mujahidah kecilnya datang. Bersandar melepas lelah hasil kayuhan sejenak dan menguatkan lagi 'energi semangat'. Satu, dua akhirnya datang... energi itu semakin membesar. Dan ia merasa bahagia. Menyusul lagi dua. semakin terasa energi ketaatan itu ketika jiwa-jiwa dalam lingkaran itu dengan sepakatnya untuk bertemu tiap pekan.
Dan ciri khas lingkaran itu, 'keramaiannya' diatas ramai (ini termasuk ke-unik-an yang insyaallah disyukuri)
Karena lingkaran ini akan memancarkan sinarnya dengan sedikit warna yang berbeda.. Namun yang terpenting adalah ia bersinar, apapun warnanya (selagi dalam kebaikan).
#bada sholat
namun yang lebih ingin kusampaikan adalah bagian ini. yang membuatku menyadari suatu hal. bukan al-ukh yang dengan sepeda kayuhnya.
Tetapi seorang al-ukh yang kami bertemu saat sama-sama akan pulang. Bersyukur sengat-sengat rindu melerai keduanya akhirnya sejenak saja, berjabat tangan, saling mengulum senyum dan berbincang.
Meski ku tau dia dengan kelelahannya seharian 'mengejar' jadwal perkuliahan terakhir sebelum uts yang harus dipenuhi dan menyusup perkuliahan kelas lain untuk menambah dan menguatkan apa ilmu yang telah ia dapat dan pahami. Subhanallah batinku
Beliau menjadwal bagi dirinya agar hari ini adalah hari penuh dirinya menerima ilmu, sedang esok hari adalah hari penuh dirinya mengajarkan ilmu itu pada teman-temanya. Banyak temannya. pagi, siang, sore sudah dengan harap-harap insan yang haus akan pencerahan dari dirinya. Insyaallah tidak berlebihan tentangnya.
Hanya seuntai harapku agar barakah selalu menyertai tiap perjuangannya dan kusilahkan daya sengatku menguat mengangankan keshalihan yang sama seperti beliau. Bisa belajar dan mengajarkan ilmu kepada orang lain.
Dan menginsyafi diri ini dengan sangat minimnya kegigihan dan usaha untuk memberi kemanfaatan sedang di tempat yang berbeda dalam masa yang sama saudari-saudari kita sedang berjuang dengan penuhnya pengorbanan. Menyisakan malu dalam diri.
Semoga dengan daya sengat 'angan keshalihan' yang sudah menguat bisa menggerakkan hati, akal dan jasad untuk senantiasa gigih berusaha membumikan kemanfaatan-kemanfaatan bagi diin ini dengan berbagai bentuk kemanfaatan sejauh jangkauan tangan dan sekuat kemampuan tentunya.. aamiin
Biar ukhuwah kita semanis seindah ukhuwah Umar dan Abu bakar.. ukhuwah penuh energi kekuatan ber-fastabiqul qairat.. bersaing dalam amal shalih untuk menjadi yang terbaik di hadapanNya..
Uhibbuki fillah atas ukhuwah dengan sengat cinta di dalamnya ukhti fillah...
@rq 23:50
0 komentar:
Posting Komentar